REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan
Konseling Indonesia Mungin Eddy Wibowo mengatakan bahwa belum semua guru
bimbingan konseling di sekolah merupakan sarjana bimbingan konseling.
"Dari
33.000 guru BK belum semuanya merupakan sarjana bimbingan konseling,
mereka ada yang dari guru mata pelajaran dan yang BK pun masih ada yang
sarjana muda," katanya di Magelang, Kamis. Ia mengatakan hal tersebut
usai menjadi pembicara pada seminar konseling Malaysia-Indonesia
(Malindo) 3 di Magelang.
Sesuai tuntutan Permendiknas nomor 27
Tahun 2008, katanya, untuk menjalankan tugas bimbingan konseling di
sekolah satuan pendidikan harus memperkerjakan konselor atau guru BK
yang memiliki kualifikasi dalam suatu kompetensi. Ia menuturkan, dari
sebanyak 33.000 guru BK tersebut, baru sebanyak 438 berpendidikan
profesi konselor.
Menurut dia, selama ini masih ada keluhan kalau
ada sebagian sekolah tidak mendukung keberadaan guru BK. Kalau di suatu
sekolah guru BK didukung oleh sistem, yaitu kepala sekolah dan guru
mata pelajaran mendukung maka guru BK akan bisa ketemu dengan peserta
didik.
"Guru BK diberi waktu untuk masuk kelas paling tidak dua
jam pelajaran maka bisa memberikan layanan sifatnya vertikal yang
orientasinya pada pencegahan dan pamahaman, misalnya diinformasikan
tentang bahaya narkoba dan tentang bahaya tawuran sehingga siswa
memperoleh pemahaman," katanya.
Selain itu, katanya, berfungsi preventif dan pengembangan pribadi serta bagi mereka yang mempunyai masalah.
"Guru
BK harus diberi kesempatan untuk menangani permasalahan tersebut. Kalau
tidak bisa dilakukan pada jam sekolah bisa dilakukahttps://www.blogger.com/blogger.g?blogID=937032496903275294#editor/target=post;postID=532313627668457940n di luar jam
sekolah," katanya.
Ia mengatakan, Abkin sudah koordinasi dengan
pihak sekolah agar memberdayakan guru BK, karena bimbingan konseling
merupakan bagian dari suatu sistem di sekolah.
"Sehebat apa pun
guru mengajar dengan menguasai materi, siswa tidak akan bisa mencapai
daya serap, tidak akan mencapai keterampilan yang bagus, tidak akan
berafektif bagus jika siswa itu sendiri sedang mempunyai suatu masalah,"
katanya.
Menurut dia, agar bisa diberdayakan, tentunya konselor
harus menunjukkan kualitasnya, sebab kalau dia tidak berkualitas
tentunya tidak akan dipercaya.
"Hal ini tentu menjadi tantangan
Abkin bagaimana bisa membantu anggotanya meningkatkan kualitas, salah
satunya sekarang ditemukan dalam pertemuan ilmiah ini," katanya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/05/30/mnm72j-hanya-428-guru-bk-yang-berpendidikan-profesi-konselor
1/04/2015
Hanya 428 Guru BK yang Berpendidikan Profesi Konselor
21.47
1 comment
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Baccarat & Betting | The World's Biggest Online Betting Company
BalasHapusBetOnline brings the best online casino 카지노사이트 games to the online gaming industry. With more 제왕카지노 than 2500 of the latest, most innovative and most 바카라 entertaining games,