2.1 Dewasa
Awal
Hurlock
mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young)
ialah
mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut Santrock, orang dewasa muda termasuk
masa transisi, baik transisi secara fisik (physically
trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta
transisi peran sosial (social role trantition). Perkembangan sosial masa dewasa
awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal
adalah masa beralihnya padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa
ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting.
Menurut
Havighurst,
tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab
sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu,
dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana
seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya.
2.1.1
Perkembangan
Fisik
·
Puncak dan penurunan kemampuan
fisik
Status fisik puncak
dicapai antara umur 18 sampai 30 tahun terutama antara umur 19 dan 26 tahun. Kesehatan juga mencapai puncaknya
selama tahun-tahun tersebut.
Ada
bahaya tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan yang puncak ini, kebiasaan yang jelek untuk kesehatan mungkin
terbentuk. Menuju
bagian akhir dari masa dewasa awal,
pelambatan
dan penurunan kondisi fisik mulai tampak.
·
Nutrisi dan prilaku
Penyebab
kelebihan berat badan adalah kompleks dan melibatkan faktor genetik, mekanisme fisiologis, kognitif, dan pengaruh lingkungan. Kita telah menjadi populasi yang semakin
kelebihan berat badan, dan
program penghilang berat badanpun melimpah. Olahraga adalah salah satu cara yang
paling efektif untuk menghilangkan berat badan khususnya jika dikombinasikan
dengan konsumsi lemak yang sedikit.
·
Olahraga
Baik
olahraga dengan tingkat sedang maupun intensif menghasilkan efek baik fisik dan
psikologis yang penting, seperti
rendahnya resiko penyakit jantung dan pengurangan kecemasan.
·
Ketergantungan dan pemulihan
Ketergantungan
pada obat-obatan adalah persoalan yang umum pada masyarakat kita dengan
alkoholisme yang paling menonjol. Pemulihan
dari ketergantungan adalah sangat sulit. Alcoholic anomymous adalah kelompok
dukungan social untuk self-help yang paling dikenal untuk masalah alkoholik dan
orang dengan masalah lainnya.
Kelompok
self-help lain yang orientasinya tidak spiritual akhir-akhir ini banyak muncul.
2.1.2 Perkembangan
Kognitif
·
Fase-fase kognitif
Pieget
percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir dengan cara yang
sama.namun beberapa ahli perkembangan percaya bahwa baru pada saat masa
dewasalah individu
mengatur pemikiran operasoinal formal mereka. Sehingga mereka mungkin merencanakan
dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja, tetapi meraka menjadi lebih
sistematis ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa. Sementara beberapa orang dewasa
lebih mampu menyusun hipotesis daripada remaja dan menurunkan suatu pemecahan
masalah dari satu permasalahan banyak orang dewasa yang tidak berpikir dengan
cara operasional formal sama
sekali.
·
Kreatifitas
Pada usia 30 tahun, Thomas Edison menemukan fonograf
hans Christian Anderson menulis kumpulan cerita dongeng pertamanya dan Mozart
menciptakan komposisi the marriage of Figaro. Hal itu tampaknya sulit untuk
disebut penurunan kreatifias selama masa dewasa awal. Dalam beberapa penelitian, kualitas produktifitas orang dewasa
yang terkenal mencapai puncak tertinggi pada usia usia 30 tahun, hampir 80% dari sumbangan kreatif terpenting
diselesaikan pada usia 50 tahun.
2.1.3 Perkembangan Sosioemosional
Sebagian besar golongan dewasa muda telah
menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera
memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda
makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka
akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara
anak-anak, dan tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua.
Selain itu,
dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang
telah dibina sejak masa remaja atau masa
sebelumnya. Havighurst mengemukakan perkembangan sosioemosional pada masa
dewasa awal, di antaranya :
·
mencari dan menemukan calon pasangan hidup
Setelah
melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan
fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu
mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan
memenuhi persyaratan yang sah yaitu perkawinan resmi. Tentu saja
perkawinan tersebut dilakukan atas dasar cinta yang romantik dan cinta
yang penuh afeksi atau kebersamaan.
Cinta yang
romantik juga
disebut “cinta yang bergairah” karena memiliki elemen seksual dan
kekanak-kanakan, dan seringkali
mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta. Peneliti
cinta yang terkenal, Ellen
Berscheid mengatakan bahwa cinta romantik adalah hal
yang ia percaya harus kita pahami jika akan mempelajari apa cinta itu
sesungguhnya. Cinta yang romantik mencakup
jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda. Ketakutan, kemarahan, gairah
seksual, kesenangan, dan
kecemburuan sebagai contoh.
Sedangkan
cinta yang penuh afeksi disebut juga cinta yang penuh kebersamaan yaitu ketika
tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang
lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang tehadap orang tersebut.
·
membina kehidupan rumah tangga
Pada masa dewasa awal, mereka mempersiapkan dan membuktikan diri
bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi
pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka
karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah
tangga yang baru. Namun,
sebelum mempersiapkan membina rumah tangga ada beberapa orang yang melakukan
fase pertama yaitu leaving home and becoming a single adult yaitu proses dimana
remaja menjadi orang dewasa dan keluar dari keluarga asalnya untuk sementara
waktu karena ingin merasakan hidup mandiri dan mempunyai prifasi.
Pasangan
baru adalah fase kedua setelah fase leaving home and becoming a single adult, yaitu dimana
dua individu
dari dua keluarga yang berbeda bersatu untuk membentuk satu sistem keluarga
yang baru. Fase ini tidak hanya melibatkan
pembangunan satu sistem pernikahan baru, tetapi juga
penyusunan kembali hubungan dengan keluarga jauh dan teman-teman untuk
melibatkan pasangan.
·
meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
Salah satu tugas
perkembangan seseorang yang telah memasuki masa dewasa awal adalah memasuki
dunia kerja dan karier. Dalam proses perjalanan dalam fase ini, seseorang
ditunutut untuk dapat menentukan jenjang karier yang tepat bagi dirinya.
Seorang individu dalam menjalani hidupnya ditengah fase ini diharapkan sudah
memiliki pekerjaan yang layak dan menjamin.
Ketika orang
dewasa sudah memasuki dunia kerja, biasanya orang dewasa cenderung merasa
tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka biasanya kurang
setia atau memiliki loyalitas terhadap perusahaan yang rendah dan cenderung
mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih memuaskan dan lebih dapat menjamin
atas kelangsungan hidupnya.
Terdapat
beberapa aspek-aspek kerja yang harus diperhatikan pada seseorang yang telah
memasuki fase dewasa, di antaranya
adalah usia, peran jenis kelamin, perilaku dan penampilan, dan bagaimana kecenderungan pekerjaan dalam keluarga.
Dalam
memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa awal harus
malakukan tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:
Ø Pilihan
pekerjaan
Individu
dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kompetensi dan
faktor-faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja kesehatan mental dan
fisiknya dapat dikelola.
Ø Stabilitas
pilihan pekerjaan
Dalam
memilih pekerjaan, individu harus melakukannya dengan mantap dan
berpindah-pindah kerja masih dapat dilakukan di usia awal dewasa dini.
Ø Penyesuaian
diri dengan pekerjaan
Proses
menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi sifat dan
jenis pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejawat/kerja, pimpinan,
lingkungan kerja dan aturan-aturan dalam dunia kerjanya.
Di dalam
aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja karena
alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan
aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih
tua.
·
Dampak usia, seks, dan faktor keluarga terhadap
perkembangan karier dan kepuasan kerja.
Dampak usia
terhadap perkembangan karier adalah individu yang memasuki fase dewasa awal di
dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja
karena alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki
kemampuan aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja
yang lebih tua. Mereka cenderung gesit dan cekatan dalam bekerja sehingga mampu
mencapai tahap pekerjaan yang mapan atau telah mencapai puncak karier, akan
tetapi mereka kurang bijaksana dalam bekerja.
Kepuasan
pada suatu pekerjaan memiliki kaitan yang erat dengan proses kehidupan,
indikasi-indikasi kepentingan ini berkaitan dengan aspek kesetiaan (loyalitas)
dan kesehatan. Ketika orang yang bekerja mengalmi ketidakpuasan dengan hasil
pekerjaannya, keadaan ini seringkali dipengaruhi oleh sejenis stressor yang
kuat. Adapun sterssor-stressor tersebut dapat berupa :
Ø Masalah
seksual
Ø Kurangnya
dukungan dari keluarga
Ø Gaji yang
kecil
Ø Pekerjaan
yang monoton
Ø Bekerja
dalam waktu yang terlalu lama
Ø Ada masalah
dengan atasan
Ø Tidak ada
pembagian yang jelas dalam pekerjaan
Ø Adanya
target produksi, dll.
·
menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Warga negara
yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan
baliagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga
negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku.
Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti :
Ø mengurus dan
memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran,surat paspor/visa
bagi mereka yang ingin ke luar negeri.
Ø membayar
pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air, pajak
kendaraan bermotor, pajak penghasilan).
Ø menjaga
ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela
di mata masyarakat.
Ø mampu
menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam
kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan,
dan sebagainya).
Tugas-tugas perkembangan tersebut
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma
sosial-budaya yang berlaku di masyarakat.
2.1.4 Perkembangan Spiritual
Pada masa dewasa
awal, individu menjalani proses
perkembangannya dengan melanjutkan pencarian identitas spiritual, memikirkan
untuk memilih nilai dan kepercayaan mereka yang dipelajari saaat kanak-kanak
dan berusaha melaksanakan sistem kepercayaan mereka sendiri. Spiritual bukan
merupakan perhatian utama pada usia ini, mereka lebih banyak memudahkan hidup
walaupun mereka tidak memungkiri bahwa mereka sudah dewasa.
2.2 Dewasa Madya
Masa dewasa pertengahan (madya) atau
yang disebut juga usia setengah baya dalam terminologi kronologis yaitu pada
umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini ditandai
dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock,1980:320).
Usia
pertengahan dipenuhi tanggung jawab berat dan berbagai peran yang menyita waktu
dan energi, tanggung jawab serta peran yang dirasa mampu ditanggung oleh
sebagian besar orang dewasa;
menjalankan rumah tangga, departemen, atau perusahaan; memiliki anak dan mungkin
memelihara orang tua yang sudah uzur atau memulai karir baru.
2.2.1
Perkembangan Fisik
1.
Perubahan
fisik
Sekelompok
perubahan terjadi pada masa ini. Pada beberapa titik pada usia enam puluh,
kemunduran yang terjadi dalam perkembangan fisik biasanya mengindikasikan bahwa
masa dewasa tengah telah tiba. Kemunduran dalam penglihatan dan pendengaran,
dan individu menjadi lebih pendek.
2.
Status
kesehatan
Status
kesehatan menjadi focus utama dalam masa dewasa tengah. Beberapa kemunduran
diperkirakan terjadi. Gangguan kesehatan yang utama dalam masa dewasa tengah
adalah penyakit kardiovaskuler, kanker, dan berat badan. Bagaimana individu
menghadapi kemunduran fisik, secara umum akan berbeda-beda antara individu yang
satu dengan lainnya.
3.
Gaya hidup,
kepribadian, kesehatan, dan seksualitas
a.
Penyakit
kardiovaskulerdan pola perilaku tipe A
Jantung dan
arteri pembuluh darah menjadi kurang efisien pada masa dewasa tengah, dan
penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab utama kematian. Pola perilaku tipe A
meliputi sekelompok karakteristik yan sangat kompetitif, kehendak yang kuat,
Tidak sabar, dan bermusuhan yang dikaitkan dengan penyakit jantung.
b.
Perilaku
tipe C
Hal ini
merujuk pada kepribadian yang cenderung menderita kanker yang mencakup menahan
diri, gelisah, kurang kemampuan dalam berekspresi, serta terpaksa. Tipe
individu ini lebih cenderung menderita kaknker daripada orang yang lebih
ekspresif.
c.
Ketangguhan
Ketangguhan
merupakan kepribadian yang dicirikan dengan rasa komitmen, control, dan
persepsi terhadap masalah sebagai suatu tantangan daripada sebagai suatu
ancaman. Ketangguhan merupakan suatu penahan stress dan dikaitkan dengan
penurunan penyakit
d.
Stress,
diet, dan kanker
Kaitan
antara kanker dan stress merupakan hal yang controversial. Stress tidak
menyebabkan kanker, akan tetapi sebagian para peneliti percaya bahwa stress
berkaitan dengan seberapa cepat perkembangan kanker. Diet terhadap lemak yang
tinggi diasosiasikan dengan kanker payudara.
e.
Menuju
kehidupan yang lebih sehat
Tujuh dari
penyebab terjadian, misalnya penyakit jantung, stroke, dan kanker diasosiasikan
dengan tidak adanya perilaku sehat. Perbaikan yang utama harus dilakukan adalah
lebih pada perbaikan perilaku dan pada perbaikan medis.
f.
Perubahan
biologis
Menopause
adalah suatu tanda yang memberi signal berhentinya kemampuan untuk melahirkan
anak, biasanya datang pada usia empat puluhan atau awal lima puluhan. Sebagian
perempuan tidak memiliki masalah yang substansial dengan menopause, meskipun
persepsi umum tentang menopause mengarah pada hal negative. Tetapi penggantian
estrogen efektif dalam mengurangi kesakitan secara fisikdalam menopause.
Laki-laki tidak mengalami ketidakmampuan menjadi ayah dari anak-anak, meskipun
kadar testosterone mengalami penurunan secara bertahap.
g.
Sikap-sikap
seksual dan perilaku
Perilaku
seksual pada masa dewasa tengah biasanya terjadi pada frekuensi yang seringkali
kurang daripada dalam masa dewasa awal. Meskipun demikian, sebagian besar orang
dewaasa pada usia tengah baya menempatkan suatu ketertarikan yang sedang atau
kuat dalam seks.
2.2.2 Perkembangan Kognitif
Beberapa kemunduran pada daya
ingat mulai terjadi pada masa dewasa tengah ini, meski strategi-strategi dapat
dilakukan untuk menanggulangi kemunduran tersebut. Kekurangan yang lebih besar
terjadi pada memori jangka panjang. Proses-proses seperti organisasi dan
pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran daya ingat. Kemunduran
yang lebih pesat terjadi ketika informasi yang diperoleh bersifat baru atau
katika informasi yang diterima saat ini tidak sering digunakan sama sekali, dan
ketika yang digunakan adalah proses mengingat kembali daripada proses
mengenali. Buruknya, kesehatan dan sikap-sikap yang negative berkaitan dengan
kemunduran daya ingat.
1.
Kepuasan
kerja
Kepuasan
kerja mengalami peningkatan secara konstan sepanjang usia 20an hingga usia
60an. Bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan lulusan perguruan
tinggi.
2.
Jenjang
karier
Sebagian
dari kita berpikir bahwa kehidupan karier orang dewasas seperti rangkaian
langkah-langkah yang terpisah satu sama lain seperti layaknya anak tangga.
Mamiliki pendidikan perguruan tinggi akan membantu kita naik tingkat dalam
jenjang. Sebagian besar kemajuan karier terjadi pada awal dalam kehidupan orang
dewasa. Kita, setidaknya pada usia 40 hingga 45 tahun dan individu yang
dipromosikan lebih dahulu naik lebih jauh.
3.
Perubahan
karier
Hanya
sekitar 10% dari masyarakat yang mengalami perubahan dalam pekerjaan saat paruh
kehidupan. Sebagian karena mereka dipecat, dan yang lainnya adalah karena
motivasi mereka sendiri dalam paruh kehidupan. Kita sering kali mengevaluasi
kemungkinan-kemungkinan kita dalam artian berapa banyak waktu yang masih kita
miliki dalam suatu pekerjaan.
4.
Waktu luang
Waktu luang
merujuk pada waktu yang menyenangkan setelah bekerja ketika individu bebas
untuk mengikuti aktivitas dan keinginan yang mereka pilih sendiri, seperti
hobi, olah raga, atau membaca. Kita tidak hanya butuh untuk belajar bekerja
dengan baik, tetapi butuh belajar menikmati waktu luang. Paruh kehidupan
mungkin suatu waktu khusus yang penting untuk waktu luang karena perubahan
secara fisik yang terjadi dan karena persiapan untuk suatu pengunduran diri
dari aktivitas.
Menurut Labouvie, perkembangan
kognitif masa dewasa madya mencapai fase pragmatis. Menurut
Perry, perkembangan kognitif masa dewasa madya telah mencapai pemikiran jamak,
pemikiran yang semakin relative, dan relativitas penuh.
Menurut Piaget, masa dewasa madya
termasuk dalam tahap operasional formal. Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik
akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda.
Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan
penghalusan dari pola pemikiran ini.
Menurut Schaie,
perkembangan kognitif masa dewasa madya memiliki 3 tahapan kognitif, yakni
tahap responsibility stage, executive stage, danreorganizational stage.
2.2.3 Perkembangan Sosioemosional
1.
Cinta dan
Pernikahan
Cinta kasih sayang atau sebagian teman meningkat pada masa ini, khususnya
dalam pernikahan yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Perceraian mungkin
lebih positif atau negatif daripada perceraian.
2.
Sarang
Kosong dan Pengisian Kembali
Kepuasan
pernikahan akan menurun jika anak-anak meninggalkan rumah setelah masa remaja
karena orang tua mendapatkan banyak kesenangan dari anak-anaknya. Akan tetapi,
sarang kosong biasanya lebih meningkatkan kepuasan pernikahan daripada
menurunkan.
Jumlah
anak-anak muda dewasa yang terus tinggal denagn orang tuanya atau mengisi
sarang yang kosong dengan kembali ke rumah setelah pernikahan gagal, kesulitan
ekonomi, kuliah, atau kehilangan kerja, mengalami peningkatan. Pengisian
kembali sarang kosong ini memerlukan adaptasi.
3.
Hubungan
Saudara dan Kandung dan Persahabatan
Hubungan
saudara kandung berlanjut seumur hidup. Banyak hubungan pada masa dewasa yang
sangat dekat, terutama jika mereka dekat pada masa anak-anak, meskipun sebagian
ada yang tidak atau acuh atau sangat bertentangan.
Persahabatan
terus menjadi penting dalam masa ini. Persahabatan yang berlangsung lama sering
semakin dalam dan intim.
4.
Hubungan
Antargenerasi
Umumnya ada
kontak yang berkelanjutan antargenerasi dalam keluarga. Kontinuitas yang lebih
besar terjadi dalam sikap-sikap politik dan agama, kontinuitas yang lebih kecil
terjadi pada peran gender, gaya hidup, dan orientasi kerja. Ibu dan anak
perempuan memiliki hubungan paling dekat. Perempuan memainkan peran penting
dalam memantau akses pada kerabat dan kedekatan.
Generasi
usia tengah baya disebut generasi “sandwich” karena kewajiban financial dan
pemebrian perawatan pada yang masih muda dan pada orang tua yang lanjut usia
mungkin menimbulkan stres. Generasi ini memainkan peran penting dalam
menghubungkan generasi.
2.2.4
Perkembangan Spiritual
Dewasa
pertenghan merupakan tahap perkembangan spiritual yang sudah benar-benar
mengetahui konsep yang benar dan yang salah, mereka menggunakan keyakinan
moral, agama dan etik sebagai dasar dari sistem niali. Mereka sudah merencanakan
kehidupan, mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan terhadap kepercayaan dan
nilai spiritual.
2.3 Dewasa Akhir
Menurut
J.W. Santrock, ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau
lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan
orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang
sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih
dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah
orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya
di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri
ketuaan.
Adapun tugas perkembangan pada masa
dewasa akhir ini, diantaranya:
1.
Menciptakan
kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.
2.
Menyesuaikan
hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan
3.
Membina kehidupan
rutin yang menyenangkan.
4.
Saling merawat
sebagai suami-istri
5.
Mampu menghadapi
kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif (menjadi janda atau
duda).
6.
Melakukan
hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
7.
Menemukan arti
hidup dengan nilai moral yang tinggi.
2.3.1 Perkembangan Fisik
Pada masa lansia
terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami
kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang
terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan dan terhadap kondisi psikologis. Menurut Hurlock, terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia
dewasa akhir, diantanya adalah daerah
kepala,
daerah tubuh, dan daerah
persendian.
2.3.2 Perkembangan Kognitif
1.
Kecerdasan dan Kemampuan Memproses
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.
Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan
kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan
tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam
kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas
menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi
substansial.
2.
Pekerjaan dan Pensiun
Pada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang
tetap bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang
terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70%. Satu
perubahan penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah
meningkatnya perkejaan-pekerjaan paruh waktu.
Pensiun merupakan ide
yang relatif baru. Ide ini baru menampakkan efeknya di banyak negara maju
sepanjang abad kesembilan belas dan awal abad dua puluh ketika harapan hidup
meningkat. Di Amerika Serikat, depresi ekonomi 1930 merupakan pendorong sistem
pengamanna sosial, yang bersama dengan perusahaan yang mensponsori rencana pensiun
yang telah dinegosiasi dengan serikat buruh- memungkinkan banyak pekerja lansia
yang pensiun dengan keamanan kondisi keuangan. Akhirnya, pensiun wajib pada
usia 65 tahun menjadi sesuatu yang hampir universal.
3.
Pengaturan Tempat Tinggal
Satu stereotipe dari
para lansia adalah bahwa mereka tinggal di dalam institusi-institusi rumah sakit, rumah sakit jiwa,
panti jompo (nursing home), dsb.
Semakin
tua seseorang, semakin besar hambatan mereka untuk tinggal sendirian. Mayoritas
orang dewasa lanjut yang tinggal sendirian adalah janda, tinggal sendirian
sebagai orang dewasa lanjut tidaklah berarti kesepian. Karena para lansia yang
dapat menopang dirinya sendiri ketika hidup sendiri seringkali memiliki
kesehatan yang baik dan sedikt ketidakmampuan, dan mereka selalu memiliki
hubungan sosial dengan sanak keluarga, teman-teman, dan para tetangga.
2.3.3
Perkembangan
Psikis dan Intelektual
Kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme
sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai
puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara
terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga
berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan
intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat
dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau
depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat
dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut
salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang
ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi
terjadinya kepikunan.
2.3.4
Perkembangan
Emosional
Memasuki
masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa
tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan
diri dan memecahkan masalah yang dihadapi. Munculnya rasa tersisih, tidak
dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang
tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari
keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan
dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan
ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian
suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan
diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa
selanjutnya.
Yang
dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang
berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan,
yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
2.3.5
Perkembangan
Spiritual
Periode perkembangan
spiritual pada tahap ini digunakan untuk instropeksi dan mengkaji kembali
dimensi spiritual, kemampuan intraspeksi ini sama baik dengan dimensi yang lain
dari diri individu tersebut. Biasanya kebanyakan pada tahap ini kebutuhan
ritual spiritual meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Lipuli,
Ekukaritsia Razu. 2011. Perkembangan Masa Dewasa Tengah. Diakses di alamat http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/perkembangan-masa-dewasa-tengah.html
[diakses 13/11/2013]
Perkembangan
Kognitif diakses di alamat http://psikologigreat.blogspot.com/2013/01/perkembangan-kognitif.html [diakses
13/11/2013]
Santrock,
John W. 1995. Life-Span Development. Jakarta:
Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar
silakan menjadi insan yang kritis dan berkarakter, jangan menjadi insan yang krisis