1/04/2015

Masa Dewasa



2.1  Dewasa Awal
Hurlock mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut Santrock, orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition). Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya.
2.1.1        Perkembangan Fisik
·         Puncak dan penurunan kemampuan fisik
Status fisik puncak dicapai antara umur 18 sampai 30 tahun terutama antara umur 19 dan 26 tahun. Kesehatan juga mencapai puncaknya selama tahun-tahun tersebut. Ada bahaya tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan yang puncak ini, kebiasaan yang jelek untuk kesehatan mungkin terbentuk. Menuju bagian akhir dari masa dewasa awal, pelambatan dan penurunan kondisi fisik mulai tampak.
·         Nutrisi dan prilaku
Penyebab kelebihan berat badan adalah kompleks dan melibatkan faktor genetik, mekanisme fisiologis, kognitif, dan pengaruh lingkungan. Kita telah menjadi populasi yang semakin kelebihan berat badan, dan program penghilang berat badanpun melimpah. Olahraga adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menghilangkan berat badan khususnya jika dikombinasikan dengan konsumsi lemak yang sedikit.
·         Olahraga
Baik olahraga dengan tingkat sedang maupun intensif menghasilkan efek baik fisik dan psikologis yang penting, seperti rendahnya resiko penyakit jantung dan pengurangan kecemasan.
·         Ketergantungan dan pemulihan
Ketergantungan pada obat-obatan adalah persoalan yang umum pada masyarakat kita dengan alkoholisme yang paling menonjol. Pemulihan dari ketergantungan adalah sangat sulit. Alcoholic anomymous adalah kelompok dukungan social untuk self-help yang paling dikenal untuk masalah alkoholik dan orang dengan masalah lainnya. Kelompok self-help lain yang orientasinya tidak spiritual akhir-akhir ini banyak muncul.
2.1.2 Perkembangan Kognitif
·         Fase-fase kognitif
Pieget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir dengan cara yang sama.namun beberapa ahli perkembangan percaya bahwa baru pada saat masa dewasalah individu mengatur pemikiran operasoinal formal mereka. Sehingga mereka mungkin merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja, tetapi meraka menjadi lebih sistematis ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa. Sementara beberapa orang dewasa lebih mampu menyusun hipotesis daripada remaja dan menurunkan suatu pemecahan masalah dari satu permasalahan banyak orang dewasa yang tidak berpikir dengan cara operasional formal sama sekali.
·         Kreatifitas
Pada usia 30 tahun, Thomas Edison menemukan fonograf hans Christian Anderson menulis kumpulan cerita dongeng pertamanya dan Mozart menciptakan komposisi the marriage of Figaro. Hal itu tampaknya sulit untuk disebut penurunan kreatifias selama masa dewasa awal. Dalam beberapa penelitian, kualitas produktifitas orang dewasa yang terkenal mencapai puncak tertinggi pada usia usia 30 tahun, hampir 80% dari sumbangan kreatif terpenting diselesaikan pada usia 50 tahun.
2.1.3 Perkembangan Sosioemosional
Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidup­an psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan me­masuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua.
Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja atau masa sebelumnya. Havighurst mengemukakan  perkembangan sosioemosional pada masa  dewasa awal, di antaranya :
·         mencari dan menemukan calon pasangan hidup
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang sah yaitu perkawinan resmi. Tentu saja perkawinan tersebut dilakukan atas dasar cinta yang romantik dan cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan.
Cinta yang romantik juga disebut “cinta yang bergairah” karena memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan, dan seringkali mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta. Peneliti cinta yang terkenal, Ellen Berscheid mengatakan bahwa cinta romantik adalah hal yang ia percaya harus kita pahami jika akan mempelajari apa cinta itu sesungguhnya. Cinta yang romantik mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda. Ketakutan, kemarahan, gairah seksual, kesenangan, dan kecemburuan sebagai contoh.
Sedangkan cinta yang penuh afeksi disebut juga cinta yang penuh kebersamaan yaitu ketika tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang tehadap orang tersebut.
·         membina kehidupan rumah tangga
Pada masa dewasa awal, mereka mempersiapkan dan membuktikan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, sebelum mempersiapkan membina rumah tangga ada beberapa orang yang melakukan fase pertama yaitu leaving home and becoming a single adult yaitu proses dimana remaja menjadi orang dewasa dan keluar dari keluarga asalnya untuk sementara waktu karena ingin merasakan hidup mandiri dan mempunyai prifasi.
Pasangan baru adalah fase kedua setelah fase leaving home and becoming a single adult, yaitu dimana dua individu  dari dua keluarga yang berbeda bersatu untuk membentuk satu sistem keluarga yang baru. Fase ini tidak hanya melibatkan pembangunan satu sistem pernikahan baru, tetapi juga penyusunan kembali hubungan dengan keluarga jauh dan teman-teman untuk melibatkan pasangan.
·         meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
Salah satu tugas perkembangan seseorang yang telah memasuki masa dewasa awal adalah memasuki dunia kerja dan karier. Dalam proses perjalanan dalam fase ini, seseorang ditunutut untuk dapat menentukan jenjang karier yang tepat bagi dirinya. Seorang individu dalam menjalani hidupnya ditengah fase ini diharapkan sudah memiliki pekerjaan yang layak dan menjamin.
Ketika orang dewasa sudah memasuki dunia kerja, biasanya orang dewasa cenderung merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka biasanya kurang setia atau memiliki loyalitas terhadap perusahaan yang rendah dan cenderung mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih memuaskan dan lebih dapat menjamin atas kelangsungan hidupnya.
Terdapat beberapa aspek-aspek kerja yang harus diperhatikan pada seseorang yang telah memasuki fase dewasa, di antaranya adalah usia, peran jenis kelamin, perilaku dan penampilan, dan bagaimana kecenderungan pekerjaan dalam keluarga.
Dalam memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa awal harus malakukan tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:
Ø  Pilihan pekerjaan
Individu dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kompetensi dan faktor-faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja kesehatan mental dan fisiknya dapat dikelola.
Ø  Stabilitas pilihan pekerjaan
Dalam memilih pekerjaan, individu harus melakukannya dengan mantap dan berpindah-pindah kerja masih dapat dilakukan di usia awal dewasa dini.
Ø  Penyesuaian diri dengan pekerjaan
Proses menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi sifat dan jenis pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejawat/kerja, pimpinan, lingkungan kerja dan aturan-aturan dalam dunia kerjanya.
Di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja karena alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih tua.
·         Dampak usia, seks, dan faktor keluarga terhadap perkembangan karier dan kepuasan kerja.
Dampak usia terhadap perkembangan karier adalah individu yang memasuki fase dewasa awal di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja karena alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih tua. Mereka cenderung gesit dan cekatan dalam bekerja sehingga mampu mencapai tahap pekerjaan yang mapan atau telah mencapai puncak karier, akan tetapi mereka kurang bijaksana dalam bekerja.
Kepuasan pada suatu pekerjaan memiliki kaitan yang erat dengan proses kehidupan, indikasi-indikasi kepentingan ini berkaitan dengan aspek kesetiaan (loyalitas) dan kesehatan. Ketika orang yang bekerja mengalmi ketidakpuasan dengan hasil pekerjaannya, keadaan ini seringkali dipengaruhi oleh sejenis stressor yang kuat. Adapun sterssor-stressor tersebut dapat berupa :
Ø  Masalah seksual
Ø  Kurangnya dukungan dari keluarga
Ø  Gaji yang kecil
Ø  Pekerjaan yang monoton
Ø  Bekerja dalam waktu yang terlalu lama
Ø  Ada masalah dengan atasan
Ø  Tidak ada pembagian yang jelas dalam pekerjaan
Ø  Adanya target produksi, dll.
·         menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan baliagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti :
Ø  mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran,surat  paspor/visa bagi mereka yang ingin ke luar negeri.
Ø  membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air, pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan).
Ø  menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat.
Ø  mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya).
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat.
2.1.4 Perkembangan Spiritual
Pada masa dewasa awal, individu menjalani proses perkembangannya dengan melanjutkan pencarian identitas spiritual, memikirkan untuk memilih nilai dan kepercayaan mereka yang dipelajari saaat kanak-kanak dan berusaha melaksanakan sistem kepercayaan mereka sendiri. Spiritual bukan merupakan perhatian utama pada usia ini, mereka lebih banyak memudahkan hidup walaupun mereka tidak memungkiri bahwa mereka sudah dewasa.
2.2  Dewasa Madya
Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga usia setengah baya dalam terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock,1980:320).
Usia pertengahan dipenuhi tanggung jawab berat dan berbagai peran yang menyita waktu dan energi, tanggung jawab serta peran yang dirasa mampu ditanggung oleh sebagian besar orang dewasa; menjalankan rumah tangga, departemen, atau perusahaan; memiliki anak dan mungkin memelihara orang tua yang sudah uzur atau memulai karir baru.
2.2.1        Perkembangan Fisik
1.      Perubahan fisik
Sekelompok perubahan terjadi pada masa ini. Pada beberapa titik pada usia enam puluh, kemunduran yang terjadi dalam perkembangan fisik biasanya mengindikasikan bahwa masa dewasa tengah telah tiba. Kemunduran dalam penglihatan dan pendengaran, dan individu menjadi lebih pendek.
2.      Status kesehatan
Status kesehatan menjadi focus utama dalam masa dewasa tengah. Beberapa kemunduran diperkirakan terjadi. Gangguan kesehatan yang utama dalam masa dewasa tengah adalah penyakit kardiovaskuler, kanker, dan berat badan. Bagaimana individu menghadapi kemunduran fisik, secara umum akan berbeda-beda antara individu yang satu dengan lainnya.
3.        Gaya hidup, kepribadian, kesehatan, dan seksualitas
a.       Penyakit kardiovaskulerdan pola perilaku tipe A
Jantung dan arteri pembuluh darah menjadi kurang efisien pada masa dewasa tengah, dan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab utama kematian. Pola perilaku tipe A meliputi sekelompok karakteristik yan sangat kompetitif, kehendak yang kuat, Tidak sabar, dan bermusuhan yang dikaitkan dengan penyakit jantung.
b.      Perilaku tipe C
Hal ini merujuk pada kepribadian yang cenderung menderita kanker yang mencakup menahan diri, gelisah, kurang kemampuan dalam berekspresi, serta terpaksa. Tipe individu ini lebih cenderung menderita kaknker daripada orang yang lebih ekspresif.
c.       Ketangguhan
Ketangguhan merupakan kepribadian yang dicirikan dengan rasa komitmen, control, dan persepsi terhadap masalah sebagai suatu tantangan daripada sebagai suatu ancaman. Ketangguhan merupakan suatu penahan stress dan dikaitkan dengan penurunan penyakit
d.      Stress, diet, dan kanker
Kaitan antara kanker dan stress merupakan hal yang controversial. Stress tidak menyebabkan kanker, akan tetapi sebagian para peneliti percaya bahwa stress berkaitan dengan seberapa cepat perkembangan kanker. Diet terhadap lemak yang tinggi diasosiasikan dengan kanker payudara.
e.       Menuju kehidupan yang lebih sehat
Tujuh dari penyebab terjadian, misalnya penyakit jantung, stroke, dan kanker diasosiasikan dengan tidak adanya perilaku sehat. Perbaikan yang utama harus dilakukan adalah lebih pada perbaikan perilaku dan pada perbaikan medis.
f.       Perubahan biologis
Menopause adalah suatu tanda yang memberi signal berhentinya kemampuan untuk melahirkan anak, biasanya datang pada usia empat puluhan atau awal lima puluhan. Sebagian perempuan tidak memiliki masalah yang substansial dengan menopause, meskipun persepsi umum tentang menopause mengarah pada hal negative. Tetapi penggantian estrogen efektif dalam mengurangi kesakitan secara fisikdalam menopause. Laki-laki tidak mengalami ketidakmampuan menjadi ayah dari anak-anak, meskipun kadar testosterone mengalami penurunan secara bertahap.
g.      Sikap-sikap seksual dan perilaku
Perilaku seksual pada masa dewasa tengah biasanya terjadi pada frekuensi yang seringkali kurang daripada dalam masa dewasa awal. Meskipun demikian, sebagian besar orang dewaasa pada usia tengah baya menempatkan suatu ketertarikan yang sedang atau kuat dalam seks.
2.2.2 Perkembangan Kognitif
Beberapa kemunduran pada daya ingat mulai terjadi pada masa dewasa tengah ini, meski strategi-strategi dapat dilakukan untuk menanggulangi kemunduran tersebut. Kekurangan yang lebih besar terjadi pada memori jangka panjang. Proses-proses seperti organisasi dan pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi kemunduran daya ingat. Kemunduran yang lebih pesat terjadi ketika informasi yang diperoleh bersifat baru atau katika informasi yang diterima saat ini tidak sering digunakan sama sekali, dan ketika yang digunakan adalah proses mengingat kembali daripada proses mengenali. Buruknya, kesehatan dan sikap-sikap yang negative berkaitan dengan kemunduran daya ingat.
1.        Kepuasan kerja
Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konstan sepanjang usia 20an hingga usia 60an. Bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan lulusan perguruan tinggi.
2.        Jenjang karier
Sebagian dari kita berpikir bahwa kehidupan karier orang dewasas seperti rangkaian langkah-langkah yang terpisah satu sama lain seperti layaknya anak tangga. Mamiliki pendidikan perguruan tinggi akan membantu kita naik tingkat dalam jenjang. Sebagian besar kemajuan karier terjadi pada awal dalam kehidupan orang dewasa. Kita, setidaknya pada usia 40 hingga 45 tahun dan individu yang dipromosikan lebih dahulu naik lebih jauh.
3.        Perubahan karier
Hanya sekitar 10% dari masyarakat yang mengalami perubahan dalam pekerjaan saat paruh kehidupan. Sebagian karena mereka dipecat, dan yang lainnya adalah karena motivasi mereka sendiri dalam paruh kehidupan. Kita sering kali mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan kita dalam artian berapa banyak waktu yang masih kita miliki dalam suatu pekerjaan.
4.        Waktu luang
Waktu luang merujuk pada waktu yang menyenangkan setelah bekerja ketika individu bebas untuk mengikuti aktivitas dan keinginan yang mereka pilih sendiri, seperti hobi, olah raga, atau membaca. Kita tidak hanya butuh untuk belajar bekerja dengan baik, tetapi butuh belajar menikmati waktu luang. Paruh kehidupan mungkin suatu waktu khusus yang penting untuk waktu luang karena perubahan secara fisik yang terjadi dan karena persiapan untuk suatu pengunduran diri dari aktivitas.
Menurut Labouvie, perkembangan kognitif masa dewasa madya mencapai fase pragmatis. Menurut Perry, perkembangan kognitif masa dewasa madya telah mencapai pemikiran jamak, pemikiran yang semakin relative, dan relativitas penuh.
Menurut Piaget, masa dewasa madya termasuk dalam tahap operasional formal. Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda. Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.
Menurut Schaie, perkembangan kognitif masa dewasa madya memiliki 3 tahapan kognitif, yakni tahap responsibility stage, executive stage, danreorganizational stage.




2.2.3 Perkembangan Sosioemosional
1.      Cinta dan Pernikahan
Cinta kasih sayang atau sebagian teman meningkat pada masa ini, khususnya dalam pernikahan yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Perceraian mungkin lebih positif atau negatif daripada perceraian.
2.      Sarang Kosong dan Pengisian Kembali
Kepuasan pernikahan akan menurun jika anak-anak meninggalkan rumah setelah masa remaja karena orang tua mendapatkan banyak kesenangan dari anak-anaknya. Akan tetapi, sarang kosong biasanya lebih meningkatkan kepuasan pernikahan daripada menurunkan.
Jumlah anak-anak muda dewasa yang terus tinggal denagn orang tuanya atau mengisi sarang yang kosong dengan kembali ke rumah setelah pernikahan gagal, kesulitan ekonomi, kuliah, atau kehilangan kerja, mengalami peningkatan. Pengisian kembali sarang kosong ini memerlukan adaptasi.
3.      Hubungan Saudara dan Kandung dan Persahabatan
Hubungan saudara kandung berlanjut seumur hidup. Banyak hubungan pada masa dewasa yang sangat dekat, terutama jika mereka dekat pada masa anak-anak, meskipun sebagian ada yang tidak atau acuh atau sangat bertentangan.
Persahabatan terus menjadi penting dalam masa ini. Persahabatan yang berlangsung lama sering semakin dalam dan intim.
4.      Hubungan Antargenerasi
Umumnya ada kontak yang berkelanjutan antargenerasi dalam keluarga. Kontinuitas yang lebih besar terjadi dalam sikap-sikap politik dan agama, kontinuitas yang lebih kecil terjadi pada peran gender, gaya hidup, dan orientasi kerja. Ibu dan anak perempuan memiliki hubungan paling dekat. Perempuan memainkan peran penting dalam memantau akses pada kerabat dan kedekatan.
Generasi usia tengah baya disebut generasi “sandwich” karena kewajiban financial dan pemebrian perawatan pada yang masih muda dan pada orang tua yang lanjut usia mungkin menimbulkan stres. Generasi ini memainkan peran penting dalam menghubungkan generasi.
2.2.4 Perkembangan Spiritual
Dewasa pertenghan merupakan tahap perkembangan spiritual yang sudah benar-benar mengetahui konsep yang benar dan yang salah, mereka menggunakan keyakinan moral, agama dan etik sebagai dasar dari sistem niali. Mereka sudah merencanakan kehidupan, mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan terhadap kepercayaan dan nilai spiritual.
2.3  Dewasa Akhir
Menurut J.W. Santrock, ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:
1.      Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.
2.      Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan
3.      Membina kehidupan rutin yang menyenangkan.
4.      Saling merawat sebagai suami-istri
5.      Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif (menjadi janda atau duda).
6.      Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
7.      Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.

2.3.1   Perkembangan Fisik
Pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis. Menurut Hurlock, terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah daerah kepala, daerah tubuh, dan daerah persendian.
2.3.2   Perkembangan Kognitif

1.      Kecerdasan dan Kemampuan Memproses
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.
2.      Pekerjaan dan Pensiun
Pada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang tetap bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70%. Satu perubahan penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah meningkatnya perkejaan-pekerjaan paruh waktu.
Pensiun merupakan ide yang relatif baru. Ide ini baru menampakkan efeknya di banyak negara maju sepanjang abad kesembilan belas dan awal abad dua puluh ketika harapan hidup meningkat. Di Amerika Serikat, depresi ekonomi 1930 merupakan pendorong sistem pengamanna sosial, yang bersama dengan perusahaan yang mensponsori rencana pensiun yang telah dinegosiasi dengan serikat buruh- memungkinkan banyak pekerja lansia yang pensiun dengan keamanan kondisi keuangan. Akhirnya, pensiun wajib pada usia 65 tahun menjadi sesuatu yang hampir universal.
3.      Pengaturan Tempat Tinggal
Satu stereotipe dari para lansia adalah bahwa mereka tinggal di dalam institusi-institusi rumah sakit, rumah sakit jiwa, panti jompo (nursing home), dsb. Semakin tua seseorang, semakin besar hambatan mereka untuk tinggal sendirian. Mayoritas orang dewasa lanjut yang tinggal sendirian adalah janda, tinggal sendirian sebagai orang dewasa lanjut tidaklah berarti kesepian. Karena para lansia yang dapat menopang dirinya sendiri ketika hidup sendiri seringkali memiliki kesehatan yang baik dan sedikt ketidakmampuan, dan mereka selalu memiliki hubungan sosial dengan sanak keluarga, teman-teman, dan para tetangga.
2.3.3   Perkembangan Psikis dan Intelektual
Kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
2.3.4   Perkembangan Emosional
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi. Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
2.3.5   Perkembangan Spiritual
Periode perkembangan spiritual pada tahap ini digunakan untuk instropeksi dan mengkaji kembali dimensi spiritual, kemampuan intraspeksi ini sama baik dengan dimensi yang lain dari diri individu tersebut. Biasanya kebanyakan pada tahap ini kebutuhan ritual spiritual meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Lipuli, Ekukaritsia Razu. 2011. Perkembangan Masa Dewasa Tengah.  Diakses di alamat http://animenekoi.blogspot.com/2011/06/perkembangan-masa-dewasa-tengah.html [diakses 13/11/2013]
Perkembangan Kognitif diakses di alamat http://psikologigreat.blogspot.com/2013/01/perkembangan-kognitif.html [diakses 13/11/2013]
Santrock, John W. 1995. Life-Span Development. Jakarta: Erlangga

Susi. 2010. Perkembangan Aspek Spiritual (Remaja, Dewasa muda, Dewasa pertengahan, Dewasa akhir & Lansia). Diakses di alamat http://susipurwati.blogspot.com/2010/10/perkembangan-aspek-spiritual-remaja.html [diakses 2/4/2014]

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

silakan menjadi insan yang kritis dan berkarakter, jangan menjadi insan yang krisis