TIK dan BK ???
Kemajuan IT mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. BK sebagai bagian dari pendidikan mau tidak mau harus mengikuti perkemabangan yang ada, termasuk di dalamnya yaitu dengan memanfaatkan ICT dalam ranah BK. Bagaimana peran TIK dalam BK terkait dengan pembelajaran BK modern? Selengkapnya, silakan bisa baca makalah di bawah ini...
PERANAN TIK
DALAM
PEMBELAJARAN BK MODERN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu :Yoga Eska Pambudi U., S.Kom.
Oleh :
Poja
Fiji Liana (1301413112)
Siti Maemunah (1301413114)
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami
susun dengan sumber yang sebenar-benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Yoga
Eska Pambudi U., S.Kom.yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Tentu masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Baik dalam hal
bahasa maupun penguasaan materi secara komprehensif. Kritik dan saran yang
membangun diharapkan oleh penulis demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah
yang telah kami buat dapat bermanfaat dengan baik, amin.
Semarang, 7 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
Latar
Belakang ......................................................................................... 1
Rumusan
Masalah ..................................................................................... 2
Tujuan
Penulisan ....................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
Pengertian
Pembelajaran Modern ............................................................... 3
Pengertian
Bimbingan dan Konseling ........................................................ 3
Pengertian
TIK ........................................................................................... 4
TIK
dalam BK ............................................................................................ 4
Contoh
Pemanfaatan TIK dalam Layanan BK .......................................... 5
Fungsi
TIK dalam BK ................................................................................ 10
Kelebihan
TIK dalam BK ........................................................................... 11
Kelemahan
TIK dalam BK ......................................................................... 12
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................. 13
Saran
........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
ABSTRACT
Keyword : Modern Learning, Information and Communication
Technology, and Guidance and Counseling Services.
These days,
advances in information and communication technology impact in many areas of
life including education. Progress
in the field of educational
technology and learning
technology requires the use of
various instructional media and equipment that increasingly
sophisticated. Looking at the phenomenon that is the
case then the educators should
be able to keep up with technology
and make it as supporting
media in learning that will help the success of the learning process. This
paper will discuss the meaning of
modern learning, Guidance
and Counseling, and
Information and Communication
Technology, Information and
Communication Technology in Guidance
and Counseling, an
example of the use of Information
and Communication Technology in the process of guidance and counseling services, Information and Communication Technology functions
in Guidance and
counseling as well as the strengths and weaknesses of Information and Communication Technology in
Guidance and counseling.
In preparing this paper, the authors use the method of literature review in which the source of the material
references was sought from a variety of sources that
can be accounted. In preparing this paper, the authors use the method of literature review in which the source of
the material sought references from a
variety of sources that can be accounted. So guidance
and counseling can
be defined as the process of
assistance given by an expert
(counselor) to an
individual or group of
individuals in order to solve
his problems independently through counseling interview.
The development of information and
communication technology has presented new challenges for guidance and counseling
practitioners. Moreover, because of the application of modern learning in
Indonesia, especially in Curriculum
2013 using media
in each lesson.
In Indonesia Competency
Standards counselor has mandated
to the counselor in
order to master the technology
of information and communication for the
purpose of providing guidance and
counseling services in schools. Guidance
and counseling can be done in
various ways, including: Counseling by phone, Counseling via
video-phone, computer-aided Counseling
email, or chat
counseling over the internet. The use of technology in
conducting counseling services
have some drawbacks
and advantages. It
relies on the discretion of
the counselor in utilizing existing media as well as possible. In this paper, the
authors provide suggestions
for potential counselors should be able to
understand the material about the use of
the media in counseling
services properly in order to apply the use
of Information and Communications Technology in Guidance and Counseling services well.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Dewasa ini, kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi memberikan pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan
termasuk bidang pendidikan. Kemajuan di
bidang teknologi pendidikan maupun teknologi pembelajaran menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan
yang semakin canggih. Boleh
dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, dimana
kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian
bahan pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah,
dan diganti dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih
mengedepankan peran pebelajar dan pemanfaatan teknologi multimedia. Lebih-lebih
pada kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-kompetensi yang
terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran menjadi semakin
penting.
Melihat fenomena yang terjadi maka
para pendidik harus dapat mengikuti perkembangan teknologi dan menjadikannya
sebagai media penunjang dalam pembelajaran yang akan dapat membantu
keberhasilan proses pembelajaran. Terlebih lagi kali ini pembelajaran modern
yang berlaku di Indonesia khususnya dalam Kurikulum 2013 menggunakan media IT
dalam setiap pelajaran.
Mengingat akan pentingnya
mempelajari pembelajaran modern yang berkaitan dengan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus mengenai
pembelajaran modern yang dilakukan konselor dalam menjalankan layanan Bimbingan
dan Konseling. Maka makalah ini disusun dengan judul “Peranan TIK dalam
Pembelajaran Modern BK”.
Pada bab ini,
kita akan membahas mengenai pengertian pembelajaran modern, BK, dan TIK, TIK
dalam BK, contoh pemanfaatan TIK dalam proses layanan BK, fungsi TIK dalam BK
serta kelebihan dan kelemahan TIK dalam BK.
B.
RumusanMasalah
1. Bagaimana
pengertian pembelajran modern, BK dan TIK?
2. Bagaimana
penjelasan tentang TIK dalam BK?
3. Bagaimana
penjelasan tentang contoh pemanfaatan TIK dalam proses layanan BK?
4. Bagaimana
penjelasan tentang fungsi TIK?
5. Bagaimana
penjelasan tentang kelebihan dan kelemahan TIK dalam BK?
C.
TujuanPenulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah-satu tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan untuk mengetahui penjelasan dari berbagai pokok pembahasan yaitu
:
1.
Pengertian pembelajran
modern, BK dan TIK
2.
TIK dalam BK
3.
Pemanfaatan TIK dalam
proses layanan BK
4.
Fungsi TIK
5.
Kelebihan dan kelemahan
TIK dalam BK
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Modern
Metode
pembelajaran modern berfokus pada siswa, dimana siswa dituntut aktif dan
kreatif dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik itu di dalam kelas maupun
di luar kelas. Sistem seperti ini dapat mempercepat siswa lebih pintar karena
sistem tersebut mengasah otak anak agar berfikir kritis untuk menyelesaikan
suatu permasalahan, dan peran guru di sini adalah hanya mendampingi dan
mengarahkan apabila terjadi kekeliruan/kesalahan.
Metode ini disebut juga dengan metode
Student Centered Learning. Metode ini
kini dianggap lebih sesuai dengan kondisi eksternal masa kini yang menjadi
tantangan bagi siswa untuk mampu mengambil keputusan secara efektif terhadap
problematika yang dihadapinya.
Untuk menunjang
kompetensi guru dalam proses pembelajaran berpusat pada siswa maka diperlukan
peningkatan pengetahuan, pemahaman, keahlian, dan ketrampilan guru sebagai
fasilitator dalam pembelajaran berpusat pada siswa. Fasilitator adalah orang
yang memberikan fasilitasi. Dalam hal ini adalah memfasiltasi proses
pembelajaran siswa. Guru menjadi mitra pembelajaran yang berfungsi sebagai
pendamping (guide on the side) bagi
siswa.
B.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah bantuan ataupun
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar
individu atau sekelompok individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individu atau sekelompok individu dalam memecahkan masalah
kehidupannya melalui wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan
individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Maka bimbingan dan konseling dapat
diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu atau sekelompok individu agar dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya secara mandiri melalui wawancara konseling.
C.
Pengertian TIK
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi
informasi dan komunikasi adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media yang dapat mempermudah pekerjaan seseorang.
D.
TIK dalam Bimbingan dan Konseling
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah menghadirkan tantangan baru bagi praktisi Bimbingan dan
Konseling. Dalam Standar Kompetensi Konselor Indonesia telah mengamanatkan
kepada para Konselor agar dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan
bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
1.
Konseling melalui telepon
2.
Konseling melalui video-phone
3.
Konseling berbantuan komputer yaitu
email
4.
Konseling melalui internet atau
chatting
Seperti halnya yang telah kita
ketahui bahwa model pendekatan baru cybercounceling
mulai sering diminati oleh para praktisi Bimbingan dan Konseling baik disekolah
atau di luar sekolah. Berdasarkan hal diatas maka TIK bagi dunia bimbingan dan
konseling adalah tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk
menyiarkan program-progam pendidikan dan layanan yang ada. Dalam bimbingan dan
konseling, teknologi informasi dan komunikasi merupakan media dalam pelaksanaan
program layanan, bukan tujuan layanan, maka pemanfaatannya hanya sebagai media
untuk melakukan pendekatan-pendekatan, pemberian informasi, promosi,
konsultasi.
Dalam dunia bimbingan dan konseling
penggunaan media dalam pemberian layanan dirasa lebih efektif dan menarik bagi
siswa sehingga ketercapaian layanan dirasakan lebih optimal karena dengan
berbasis TIK berbagai tampilan layanan dapat diperoleh dan dibermanfaatkan
dengan lebih baik seperti media flash, ebook, artikel internet, dan masih banyak lagi. Dengan begitu baik
guru pembimbing maupun siswa nantinya dapat memperoleh dan memanfaatkan segala
media yang ada dalam mencapai tujuan layanan yang diinginkan.
E.
Contoh
Pemanfaatan TIK dalam Proses Layanan Bimbingan dan Konseling
1.
Konseling
melalui telepon
Kemudahan pengaksesan dalam
pemberian layanan bimbingan dan konseling yang mengikuti tatanan kehidupan
masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para konseli yang
menuntut pemberian layanan bimbingan dan konseling yang cepat, luas, dan mudah
diakses oleh konseli. Konseling melalui telepon biasanya disebut konseling
telepon. Dalam konseling melalui telepon tentu ada etika yang mengatur konselor
seperti:
a.
Gunakan bahasa yang sopan sesuai
dengan kondisi klien.
b.
Gunakan suara yang lembut, volume
yang rendah dan intonasi yang bersahabat.
c.
Dengarkan pembicaraan sampai
selesai, jangan menyela kata-kata klien apalagi pada tahap awal pembicaraan.
d.
Mengembangkan perasaan senang dan
berfikir positif tentang siapapun yang menelepon.
e.
Catat hal-hal yang perlu
diperhatikan lebih.
f.
Memfokuskan pembicaraan guna
mengefektifkan penggunaan media komunikasi.
g.
Selalu mengakhiri pembicaraan dengan
kesiapan untuk melakukan hubungan komunikasi selanjutnya.
2.
Konseling melalui video-phone
Lebih dengan sebutan video-phone counseling (VPC), merupakan bentuk lain dari konseling
telepon namun dalam penggunaan perangkat teknologi komunikasi tambahan yang
memungkinkan konselor dan klien saling mengenal dan “bertatap muka” melalui
layar monitor (display). Konseling melalui video-phone lebih memungkinkan
terjalinnya interaksi yang lebih baik antara konselor dan konseli, dan dapat
lebih mendekati karakteristik konseling tatap muka.
3.
Konseling
melalui radio dan televisi
Pada
konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan
ini umumnya bersifat informatif atau advis, jarang hubungan konselor dan
konseli mencapai taraf yang mendalam dan intensif. Konseling melalui
radio dan televisi memungkinkan permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh
karena itu kerahasiaan identitas konseli harus benar-benar menjadi perhatian.
Permasalahan waktu dan bagaimana masalah konseli akan membatasi keleluasaan dan
efektivitas konseling. Hal diatas dapat direalisasikan dengan menggunakan CMS (Content Management System), CMS secara
umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan pada para
pengunanya dalam mengelola dan melakukan perubahan isi sebuah website dinamis
tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Salah
satu CMS yang dapat digunakan adalah AuraCMS dengan lisensi GPL (General Public License), open
source/bebas dimodifikasi, asli buatan komunitas Indonesia, mudah dan murah
serta berbahasa Indonesia. Layanan informasi sekolah yang dibangun dengan menggunakan
AuraCMS akan bersifat dinamis, mudah digunakan, simple dan mudah dikelola serta
memiliki ukuran file yang kecil. AuraCMS dapat online dalam waktu 1 jam pada
server gratis yang banyak ditawarkan di internet. Dengan demikian AuraCMS
direkomendasikan sebagai salah satu Content
Management System yang dapat digunakan sebagai media layanan informasi pada
bimbingan dan konseling disekolah.
4.
Internet
Pelayanan konseling melalui fasilitas internet sudah
dikenal dengan nama e-counseling
(email counseling). Contoh proses konseling via internet antara lain:
a.
Email therapy
Email counseling merupakan proses terapeutik yang
didalamnya terdapat kegiatan menulis selain ada kegiatan pertemuan secara
langsung dengan konselor. Karena esensi e-counseling terletak pada menulis,
respon atau bantuan yang diberikan konselor bergantung pada informasi yang
diberikan. Konseli pun tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai
masalah yang dihadapi, cukup dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu
situasi yang merupakan masalah.
Email merupakan cara paling baru dibandingkan dengan
cara-cara yang lain untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui
internet. Hal ini tidak bermaksud untuk menggantikan konseling tatap muka
(face to face), tetapi dapat
menjadi salah satu cara dalam membantu konseli untuk memecahkan masalahnya
meskipun dalam keadaan jauh dalam hal tanpa bertemu langsung dengan konselor.
Kelebihan Email:
§
Pengiriman email tidak memerlukan
amplop dan perangko serta pembuatannya tidak memerlukan pulpen, kertas, maupun
tinta printer seperti halnya surat konvensional.
§
Proses berkirim email pun dapat
dilakukan dengan cepat ke seluruh dunia sehingga dapat menghemat uang dan waktu
dalam berkirim surat.
§
Pengiriman email dapat dilakukan
dengan mudah setiap saat dan di mana pun kita berada.
Kelemahan Email:
·
Memungkinkan terjadinya pemalsuan
identitas. Hal ini karena kemudahan proses pembuatan alamat email dapat membuat
orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan ini dengan membuat
email beridentitas palsu untuk keperluan yang bersifat negatif.
·
Memungkinkan proses penyadapan
informinnya.
b.
Cyber counseling
Cyber counseling atau konseling maya
merupakan penerapan teknologi ”jalan raya informasi” dengan memanfaatkan jasa
teknologi itu seoptimal mungkin dengan tetap menjaga karakteristik konseling.
Dengan demikian proses layanan bimbingan dan konseling dapat berlangsung lebih
efektif dan efisian sejalan dengan tuntutan teknologi informasi dan komunikasi.
Jalan raya informasi telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak lagi
berupa sesuatu yang asing dan mahal akan tetapi merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Kini jasa internet dengan segala fitur-fiturnya telah sedemikian
memasyarakat dan dirasakan cukup murah untuk dapat diterapkan. Hal yang harus diwaspadai
adalah terkait dengan keamanan data, dampak-dampak negatif, penyediaan
perlengkapan, dan sebagainya. Dalam
implementasi cyber counseling dapat dilaksanakan melalui kegiatan antara lain:
§
Marketing
layanan konseling, yaitu sosialisasi layanan konseling maya kepada berbagai
pihak dengan tujuan agar model konseling maya ini dapat diketahui secara meluas
oleh publik. Caranya dapat melalui iklan, melalui internet, brosur, atau
cara-cara lainnya.
§
Penyampaian
layanan konseling, yaitu kegiatan layanan proses dan penilaian konseling dengan menggunakan
internet dalam berbagai lingkup layanan konseling seperti karir, pendidikan,
pribadi, sosial, keluarga, dan sebagainya. Layanan konseling dapat berupa penyampaian informasi, pengumpulan data,
penyelesaian berbagai masalah.
§
Penyediaan
materi ”self-help”, yaitu
berupa seperangkat materi yang dapat memberikan layanan sedemikian rupa
sehingga klien dapat bertindak secara mandiri dengan dipandu oleh petunjuk
dalam materi ”self-help”. Dalam
kegiatan ini klien tinggal mengikuti petunjuk yang telah dikembangkan dan
tersedia dalam internet.
§
Supervisi dan
riset, yaitu kegiatan untuk memberikan supervisi kepada konselor yang
menggunakan internet untuk mengevaluasi langkah yang telah ditempuh serta
pengembangan selanjutnya. Demikian pula cyber konseling dapat dilaksanakan
dengan maksud mengadakan riset yang terkait dengan efektivitas kegiatan
konseling dan pengembangan selanjutnya.
Dalam implementasi cyber
counseling beberapa masalah yang mungkin timbul dan harus diwaspadai secara
cermat antara lain:
§
Isu-isu etika, yaitu hal-hal yang terkait dengan kode etik konseling yang harus ditaati
oleh konselor maupun pihak lainnya. Hal-hal yang terkait dengan isu etika
antara lain menyangkut: (a)
keharasiaan, (b) validitas data, (c) penyalahgunaan
komputer oleh konselor, (d) kekurangpahaman konselor tentang lokasi dan lingkungan klien, (e) keseimbangan akses terhadap internet dan jalan raya informasi, (f) kepedulian terhadap privacy (kerahasiaan pribadi), (g) kredibilitas konselor.
§
Isu-isu
pengembangan hubungan konseling, yaitu isu yang terkait dengan hubungan antara
konselor dengan konseli secara tatap
muka sebagai tindak lanjut dari konseling yang dilakukan melalui internet. Ada
kalanya konselor dan konseli merasa perlu adanya pertemuan tatap muka sebagai tindak lanjut dari
interaksi melalui internet. Hal itu dapat dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan konselor dan konseli atau dapat diatur secara khusus.
Penyampaian layanan konseling
dengan menggunakan jaringan jalan raya informasi (cyber counseling) memberikan
manfaat dalam hal:
·
Memberikan peluang konseli untuk mengakses layanan dari lokasi terpencil
·
Memperbaiki
orientasi konseli terhadap
konseling
·
Membantu dalam
melaksanakan penilaian dan tugas-tugas
·
Memperluas data
dalam dokumen
·
Memberikan
layanan alih tangan (referal)
·
Memperluas
akses untuk penilaian dan penafsiran hasil test
·
Mengurangi
kesulitan penjadwalan
·
Mendorong individu untuk menggunakan
materi ”self-help”
·
Meningkatkan
peluang untuk supervisi dan konferensi kasus
·
Menunjang pengumpulan
data penelitian.
c.
E-counseling
Istilah konseling online dapat dimaknai secara
sederhana yaitu proses konseling yang dilakukan dengan alat bantu jaringan
sebagai penghubung antara guru BK atau Konselor dengan konseli.
Syarat-syarat konselor dalam konseling online yaitu
sebagai berikut:
o
Konselor harus mempunyai wawasan
yang luas
o
Konselor harus menguasai dan
memahami teknologi yang digunakan sekarang ini. Maksudnya seorang konselor itu
mampu menguasai teknologi yaitu konselor mengerti
dan mampu menggunakan teknologi dengan baik untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang fatal dalam proses konseling tersebut.
o
Latar belakang pendidikannya harus
dari bimbingan dan konseling dan minimal tamatan strata satu yang memiliki ilmu
bimbingan dan konseling dan harus memiliki ilmu-ilmu tentang manusia dengan
berbagai macam problematikanya.
o
Konselor harus berkepribadian baik.
o
Konselor mampu memahami
karakteristik klien.
o
Konselor harus bisa memguasai semua
teknik-teknik dalam konseling.
5.
Videoconverence
Video adalah suatu perangkat yang
berfungsi sebagai penerima gambar dan suara, sedangkan converence adalah
diskusi antar pengguna teknologi informasi, baik melalui teks maupun perangkat
multimedia. Jadi videoconverence adalah penggunaan komputer jaringan yang memungkinkan
penggunanya untuk melakukan interaksi berupa gambar dan suara. Dengan kata lain
konferensi atau pertemuan melalui video. Pertemuan ini dibantu oleh berbagai
macam media jaringan seperti telepon ataupun media lainnya yang digunakan untuk
transfer data video. Kemudian televisi dihubungkan dengan saluran tadi yang
membawa data informasi video dan suara.
Videoconverence memakai
telekomunikasi untuk menyatukan beberapa orang di beberapa lokasi yang secara
fisik terpisah untuk suatu pertemuan. Masing-masing lokasi dalam sebuah sistem
videoconverence membutuhkan sebuah ruang yang diperlengkapi dengan sarana untuk
mengirimkan dan menerima video, umumnya melalui satelit. Videoconverence ini
akan membantu proses pelayanan konseling bagi konselor dan konseli yang berada
di daerah yang berbeda. Dengan adanya videoconverence ini konselor lebih mudah
berkomunikasi dan melakukan pelayanan tatap muka dengan konseli melalui video
dengan bantuan internet. Disamping kelebihan tersebut, videoconverence memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya sebagi berikut:
·
Harga masih terbilang mahal untuk
dimiliki sehingga hanya perusahaan atau organisasi tertentu yang mempunyai
cukup dana dan sangat membutuhkan yang memiliki videoconverence.
·
Alat-alat untuk videoconverence
sulit didapat dan proses penginstalan harus ekstra hati-hati agar tidak salah.
F.
Fungsi TIK dalam Bimbingan dan
Konseling
Berbicara tentang penggunaan TIK
sebagai media layanan dalam bimbingan dan konseling tidak jauh berbeda dengan
TIK sebagai media pembelajaran pada umumnya yaitu tentang bagaimana seorang
pendidik dalam memanfaatkan media TIK sebagai fasilitas dalam pengoptimalan
tujuan dan program layanan yang ada. Fungsi khusus Teknologi Informasi dalam
bimbingan konseling diantaranya:
1.
Mempermudah konselor dalam menyusun,
mencari dan juga mengolah data.
2.
Menjaga kerahasiaan suatu data,
karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang
orang dapat mengaksesnya.
3.
Membantu individu maupun kelompok
untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam
pelaksanaan konseling.
4.
Memberikan kesempatan kepada
individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang
mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
5.
Menjadikan teknologi informasi
sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih
teratur dan terstruktur.
Sedangkan fungsi umumnya yaitu:
1.
Publikasi: Teknologi informasi
dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai
pemberi informasi mengenai BK serta implementasi layanannya.
2.
Pelayanan dan bantuan: Bimbingan
konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk menciptakan
layanan yang lebih kreatif dan inovatif, misalnya penggunaan media power point
dan video dalam melakukan bimbingan kelompok sesuai dengan jenis masalah yang
ingin diselesaikan.
3.
Pendidikan: Informasi yang diberikan
melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya. Misalnya layanan BK
berbasis website yang menyajikan beragam tema tentang pengembangan pendidikan
karakter.
G.
Kelebihan
TIK dalam Bimbingan dan Konseling
Beberapa kelebihan TIK dalam
pelayanan Bimbingan dan Konseling yaitu:
1.
Pembelajaran dari mana dan kapan
saja.
2.
Bertambahnya interaksi pembelajaran
antara peserta didik dengan guru.
3.
Menjangkau peserta didik dalam
cakupan yang luas.
4.
Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi.
5.
Pelayanan melalui teknologi
informasi mudah di akses.
6.
Tidak membutuhkan biaya
transportasi.
7.
Mengurangi kesulitan jadwal yang
berkaitan dengan program kelompok.
8.
Pelayanan melalui teknologi
informasi bersifat semi anonim.
9.
Klien lebih mau terbuka berbicara
tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face,
sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka.
10. Pelayanan melalui
teknologi informasi dan komunikasi berbasis individu.
11. Konselor
dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan,
memotivasi diri, dan meningkatkan keterampilan kliennya.
12. Pelayanan
melalui teknologi informasi dan komunikasi formatnya harus memfasilitasi
konseling yang proaktif.
H.
Kelemahan
TIK dalam Bimbingan dan Konseling
Selain kelebihan yang ada pasti ada
kelemahan yang muncul berkaitan pemanfaatan TIK dalam layanan bimbingan dan
konseling. Kelemahan itu meliputi:
1.
Konselor tidak dapat memastikan
bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak.
2.
Informasi yang diterima dan
diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah.
3.
Kegiatan konseling melalui teknologi
informasi dapat menimbulkan jarak baik secara fisik maupun psikis diantara
konselor dan klien.
4.
Belum terdapat data-data, fakta atau
informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah kurang jelas.
5.
Media yang digunakan kurang sesuai
dengan apa yang dibutuhkan klien.
6.
Seringkali
masih belum bisa menyentuh sisi afektif seseorang, atau
empati.
7.
Teknologi canggih hanya akan
bermanfaat jika klien mengerti penggunaannya.
8.
Akan menimbulkan dampak negatif jika
klien tidak mengerti dampak apa saja yang akan timbul.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran BK modern, peran TIK sangat
penting sehingga seorang konselor harus dapat memanfaatkan media yang ada
dengan sebaik-baiknya.
B. Saran
1. Pembaca dapat membaca referensi lain
terkait materi yang telah dibahas di atas karena isi makalah ini belum terlalu
lengkap.
2. Bagi para calon konselor sebaiknya
dapat memahami materi dengan baik sehingga dapat mengaplikasikan pemanfaatan
TIK dalam layanan BK dengan baik dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,
Danni. 2011. Pemanfaatan Multimedia dalam
Pembelajaran Modern. Dapat diakses di alamat http://danni-abdurrahman.blogspot.com/2011/12/pemanfaatan-multimedia-dalam.html
[4/9/2014]
Amalia,
Rizki Nur. 2011. TIK dalam Pembelajaran Modern
BK. Diakses di alamat http://bk112104.blogspot.com/2014/01/tik-dalam-pembelajaran-modern-bk_9.html [4/9/2014]
Noor,
Akhlis. 2010. Pembelajaran Klasik dan Modern.
Dapat diakses di alamat http://danni-abdurrahman.blogspot.com/2011/12/pemanfaatan-multimedia-dalam.html [4/9/2014]
Parwati,
Arirani. 2013. Pergeseran Peran Guru dari
Pembelajaran Tradisional ke Pembelajaran Modern. Dapat diakses di alamat http://danni-abdurrahman.blogspot.com/2011/12/pemanfaatan-multimedia-dalam.html [4/9/2014]
Tijan
dkk. 2000. Bimbingan dan Konseling untuk
Sekolah Menengah. Jogjakarta: UPP UNY